Alfian Eko Rochmawan Paparkan Model Kurikulum Inklusi Berbasis Aplikasi Digital untuk Siswa Tuli dalam Ujian Komprehensif

Selasa, 7Januari 2025 – Alfian Eko Rochmawan, mahasiswa Program Studi Doktor Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), sukses melaksanakan Ujian Komprehensif yang diselenggarakan secara daring. Dalam ujian tersebut, Alfian mempresentasikan tema inovatif, Model Kurikulum Inklusi Menggunakan Aplikasi Digital untuk Meningkatkan Kreativitas dan Kemandirian Siswa Tuli di Sekolah Dasar.

Sidang ini dipimpin oleh Dr. Sintha Sih Dewanti, M.Pd.Si selaku Ketua Sidang, dengan dua penguji ahli di bidang pendidikan inklusi dan teknologi. Jamil Suprihatiningrum, Ph.D. sebagai Penguji I memberikan pandangan kritis terhadap pengembangan teknologi pendidikan untuk siswa berkebutuhan khusus, sedangkan Prof. Dr. Erni Munastiwi, M.M., sebagai Penguji II, menyoroti relevansi kurikulum ini dengan kebijakan pendidikan nasional.

Dalam paparannya, Alfian menekankan pentingnya integrasi teknologi dalam pendidikan inklusi, terutama untuk mendukung siswa tuli dalam meningkatkan kreativitas dan kemandirian. Ia memaparkan model kurikulum berbasis aplikasi digital yang dirancang untuk mempermudah siswa tuli dalam memahami materi pelajaran sekaligus melatih kemampuan problem-solving mereka.

"Kurikulum inklusi yang didukung aplikasi digital ini tidak hanya membantu siswa tuli dalam mengakses pembelajaran, tetapi juga membangun kemandirian mereka dalam mengatasi berbagai tantangan akademik maupun sosial," ujar Alfian dalam presentasinya.

Dewan penguji memberikan apresiasi atas pendekatan komprehensif yang ditawarkan Alfian. Jamil Suprihatiningrum, Ph.D., menilai bahwa model ini dapat menjadi referensi penting untuk pengembangan kurikulum inklusi di Indonesia. "Langkah Alfian untuk mengintegrasikan aplikasi digital sangat relevan dengan kebutuhan pendidikan inklusif di era transformasi digital saat ini," ungkapnya.

Sementara itu, Prof. Dr. Erni Munastiwi, M.M., menekankan bahwa pengembangan model ini perlu disertai dengan pelatihan guru secara berkelanjutan agar dapat diterapkan secara efektif di sekolah dasar.

Ketua Sidang, Dr. Sintha Sih Dewanti, M.Pd.Si, juga memberikan dukungan penuh terhadap ide inovatif ini dan berharap Alfian terus mengembangkan model ini hingga dapat diterapkan secara luas di sekolah-sekolah inklusi.Program Studi Doktor PGMI mengucapkan selamat atas keberhasilannya dan berharap kontribusinya dapat memberikan dampak positif yang nyata dalam dunia pendidikan inklusi di Indonesia.