Redesain Kurikulum S3 PGMI UIN Sunan Kalijaga: Menyongsong Transformasi Pendidikan Berbasis Permenristekdikti No. 53 Tahun 2023
Yogyakarta, 12 Februari 2024 — Program Studi Doktor Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (S3 PGMI) UIN Sunan Kalijaga melaksanakan kegiatan Redesain Kurikulum sebagai bagian dari upaya strategis untuk memperkuat relevansi, fleksibilitas, dan mutu pendidikan tinggi. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyesuaikan kurikulum dengan kebijakan terbaru Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yaitu Permenristekdikti No. 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
Hadir sebagai narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Prof. Zuhdan Kun Prasetyo, M.Ed., Ph.D., Guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta dan pakar dalam bidang pengembangan kurikulum dan pendidikan dasar. Dalam paparannya, Prof. Zuhdan menekankan pentingnya merancang kurikulum yang adaptif terhadap perkembangan zaman, kebutuhan masyarakat, serta arah kebijakan pendidikan nasional.
“Redesain kurikulum bukan hanya soal revisi dokumen, tapi lebih pada pergeseran paradigma dalam proses pendidikan tinggi: dari teaching-based menjadi learning-based, dari fokus pada konten ke fokus pada capaian pembelajaran,” ujar Prof. Zuhdan.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyelaraskan struktur kurikulum Program Doktor PGMI dengan prinsip Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), serta mendorong pendekatan transdisipliner dan kolaboratif dalam penelitian dan pengembangan ilmu PGMI. Selain itu, redesain ini juga mempertimbangkan capaian pembelajaran lulusan yang lebih kontekstual dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan dasar Islam.
Ketua Program Studi S3 PGMI, Prof. Dr. Istiningsih, M.Pd, menyampaikan bahwa proses redesain kurikulum ini diharapkan menghasilkan kurikulum yang lebih inovatif dan kompetitif di tingkat nasional maupun internasional.
“Kami berkomitmen untuk menghadirkan lulusan yang unggul dalam bidang riset dan kepemimpinan pendidikan madrasah ibtidaiyah. Redesain ini menjadi tonggak penting untuk mewujudkan visi tersebut,” ungkapnya.
Proses redesain kurikulum ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk dosen, mahasiswa, alumni, dan mitra eksternal. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian evaluasi dan pengembangan akademik yang berkelanjutan di lingkungan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Sunan Kalijaga.